Monday, November 24, 2008

Pemeliharaan Alat Tangkap

w Kerusakan atau penurunan kekuatan alat penangkap ikan disebabkan oleh :

  1. Pengaruh mekanis
  2. Perubahan sifat-sifat bahan karena reaksi kimia
  3. Pengerusakan oleh jasad-jasad renik
  4. Pengaruh alam

w Kerusakan tidak dapat dicegah, tetapi hanya dapat menghambat yaitu memelihara dengan jalan mengawetkan agar tahan lama.

w Memelihara dapat dilakukan dengan cara :

  1. Menyimpan dalam tempat yang aman
  2. Menghindarkan dari : penyinaran matahari yang terlalu terik dan menghindari dari pengotoran-pengotoran
  3. Pemakaian dengan cara hati-hati
  4. Memperbaiki kerusakan kecil sedini mungkin

  1. Menyimpan dalam tempat yang aman

Disimpan pada tempat yang bebas dari binatang mengerat dan bebas atau jauh dari sumber api

Perlu disimpan dalam gudang yang baik dan bersih serta jauh dari kemungkinan bahaya kebakaran

  1. Menghindarkan dari sinar matahari terik

Bahan jaring hendaknya jangan dijemur dari sinar matahari langsung.

Bila kena sinar matahari langsung akan menjadi lapuk

Alat yang baru dipakai hendaknya dicuci dengan air tawar, kemudian ditiriskan di tempat yang sejuk sampai kering

Kemudian baru diangkat dan dimasukkan dalam gudang

Tempat penyimpanan hendaknya bersih dari bekas minyak, bekas kotoran ikan dll. Hal ini untuk menghindari kerusakan secara kimia maupun jasad renik

3. Pemakaian alat dengan hati-hati

Terutama pada saat setting maupun hauling

Pastikan fishing ground aman dari batu karang, tonggak-tonggak dll

Bersihkan alat penangkap ikan dari sampah atau kotoran lain yang menempel, terutama gill net dan trawl.

4. Memperbaiki kerusakan kecil sedini mungkin

Kerusakan awal kebanyakan disebabkan oleh :

Pergesekan alat dengan benda lain (badan kapal dsb)

Tersangkut oleh benda lain (karang, tonggak dll)

Digigit atau kena sirip ikan atau gerakan ikan yang akan melepaskan diri

Sengaja disobek oleh nelayan (kerusuhan)

w Kerusakan tersebut biasanya disebut kerusakan mekanis. Hal ini harus segera diperbaiki. Kalau tidak akan menyebabkan kerusakan yang lebih parah sehingga akan menurunkan hasil tangkapan

Cara pengawetan alat tangkap ikan

w Tujuan umum pengawetan

  1. Untuk mempertahankan agar alat dapat tahan lama
  2. Penghematan biaya dan tenaga
  3. Memperlancar operasional

w Tujuan khusus pengawetan, yaitu menjaga dan mencegah kerusakan dari kerusakan mekanis, proses kimia, jasad renik dan pengaruh alam (terutama sinar matahari)

w Cara pengawetan ada 2, yaitu :

  1. Secara tidak langsung, yaitu dengan jalan pemeliharaan

  1. Secara langsung, yaitu :

a. dengan cara mencegah kontaminasi

b. dengan cara sterilisasi

c. dengan cara kombinasi

Cara mencegah kontaminasi

w Dilakukan dengan cara menyamak alat penangkap ikan dengan bahan penyamak

w Tujuan penyamakan, yaitu bahan dapat terlindung oleh bahan penyamak dari kontaminasi bakteri atau jasad renik lainnya

w Ada 3 bahan penyamak yang biasa digunakan oleh nelayan :

  1. Bahan penyamak nabati : tingi, turi dsb

  1. Bahan penyamak hewani : putih telur dan darah

  1. Bahan penyamak kimia : ter, coffer dan napthenase

Cara sterilisasi

w Pengawetan secara ini hampir tidak pernah dilakukan oleh nelayan

w Tujuannya adalah untuk membunuh mikroorganisme yang melekat pada alat penangkap ikan, agar tidak merusak

w Cara sterilisasi

1. Menjemur alat pada panas matahari

w bahan jaring dari serat alam harus dijemur dengan sinar matahari terik, tetapi bahan dari serat sintetis tidak boleh dijemur dengan sinar matahari terik

w Penjemuran pada serta alam untuk membunuh atau mencegah aktifitas miokroorganisme yang menempel pada alat jaring.

  1. Perebusan

w alat direbus atau dimasukkan pada air yang mendidih, agar mikroorganisme yang menempel akan mati

w Setelah direbus, lalu dijemur pada matahari sampai kering

  1. Cara kombinasi

w Secara tidak sadar cara ini paling banyak dilakukan oleh nelayan

No comments: